Minggu, 25 Maret 2012

wawasan nusantara

nama;rio permana putra
kelas;2db11
npm;36110007




A. Wawasan Nasional Suatu Bangsa
Kata wawasan berasal dari bahasa
Jawa yaitu wawas (mawas) yang
artinya melihat atau memandang, jadi
kata wawasan dapat diartikan cara
pandang atau cara melihat.
Kehidupan negara senantiasa
dipengaruhi perkembangan
lingkungan strategik sehinga wawasan
harus mampu memberi inspirasi
pada suatu bangsa dalam
menghadapi berbagai hambatan dan
tantangan yang ditimbulkan dalam
mengejar kejayaanya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan
perjuangan ada tiga faktor penentu
utama yang harus diperhatikan oleh
suatu bangsa :
1. Bumi/ruang dimana bangsa itu
hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat
manusia / rakyat
3. Lingkungan
Dengan demikian, wawasan nasional
suatu bangsa adalah cara pandang
suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung
(interaksi & interelasi) serta
pembangunannya di dalam
bernegara di tengah-tengah
lingkungannya baik nasional, regional,
maupun global.
B. Teori – Teori Kekuasaan
Wawasan nasional suatu bangsa
dibentuk dan dijiwai oleh paham
kekuasaan dan geopolitik yang
dianutnya.
Beberapa teori paham kekuasaan dan
teori geopolitik antara lain sebagai
berikut:
1. Paham-paham kekuasaan
a. Machiavelli (abad XVII)
b. Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)
d. Fuerback dan Hegel (abad XVII)
e. Lenin (abad XIX)
f. Lucian W. Pye dan Sidney
2. Teori–teori geopolitik (ilmu bumi
politik)
Geopolitik adalah ilmu yang
mempelajari gejala-gejala politik dari
aspek geografi. Teori ini banyak
dikemukakan oleh para sarjana
seperti :
a. Federich Ratzel
1. Pertumbuhan negara dapat
dianalogikan (disamakan/mirip)
dengan pertumbuhan organisme
(mahluk hidup) yang memerlukan
ruang hidup, melalui proses lahir,
tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup tetapi dapat
juga menyusut dan mati.
2. Negara identik dengan suatu ruang
yang ditempati oleh kelompok politik
dalam arti kekuatan. Makin luas
potensi ruang makin memungkinkan
kelompok politik itu tumbuh (teori
ruang).
3. Suatu bangsa dalam
mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hukum
alam.
4. Semakin tinggi budaya bangsa
semakin besar kebutuhan atau
dukungan sumber daya alam.
Apabila ruang hidup negara (wilayah)
sudah tidak mencukupi, maka dapat
diperluas dengan mengubah batas
negara baik secara damai maupun
dengan kekerasan/perang. Ajaran
Ratzel menimbulkan dua aliran :
* menitik beratkan kekuatan darat
* menitik beratkan kekuatan laut
b. Rudolf Kjellen
1. Negara sebagai satuan biologi,
suatu organisme hidup. Untuk
mencapai tujuan negara, hanya
dimungkinkan dengan jalan
memperoleh ruang (wilayah) yang
cukup luas agar memungkinkan
pengembangan secara bebas
kemampuan dan kekuatan rakyatnya.
2. Negara merupakan suatu sistem
politik/pemerintahan yang meliputi
bidang-bidang:
geopolitik,ekonomipolitik, demopolitik,
sosialpolitik dan kratopolitik.
3. Negara tidak harus bergantung
pada sumber pembekalan luar, tetapi
harus mampu swasembada serta
memanfaatkan kemajuan kebudayaan
dan teknologi untuk meningkatkan
kekuatan nasional.
c. Karl Haushofer
Pandangan Karl Haushofer ini
berkembang di Jerman di bawah
kekuasan Aldof Hitler, juga
dikembangkan ke Jepang dalam
ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat militerisme dan fasisme.
d. Sir Halford Mackinder (konsep
wawasan benua)
Teori ahli Geopolitik ini menganut
“konsep kekuatan”. Ia mencetuskan
wawasan benua yaitu konsep
kekuatan di darat. Ajarannya
menyatakan ; barang siapa dapat
mengusai “daerah jantung”, yaitu
Eropa dan Asia, akan dapat
menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa,
Asia, Afrika dan akhirnya dapat
mengusai dunia.
e. Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer
Mahan (konsep wawasan bahari)
Barang siapa menguasai lautan akan
menguasai “perdagangan”.
Menguasai perdagangan berarti
menguasai “kekayaan dunia” sehinga
pada akhirnya menguasai dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar